PRODUK ASLI KEBUMEN
ANYAMAN PANDAN




Kerajinan tangan masyarakat Kebumen berupa anyaman pandan dapat diperoleh di obyek wisata atau langsung Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar.
Di Desa Grenggeng banyak warga dan masyarakatnya membuat sendiri produk-produk kerajinan dengan berbagai jenisnya seperti Tas, Topi, Sandal, Kesed dan sebagainya . Kemudian hasil produknya dikirim ke Kantor Koperasi Kerajinan Anyaman Pandan  yang juga sekaligus sebagai tempat Show Room.

Kerajinan anyaman pandan dari Grenggeng sangat berkualitas dan harganya sangat ekonomis, hal ini karena ditangani langsung oleh warga masyarakat dan bahan bakunya diambil dari desa setempat.

BATIK TULIS

Lokasi :
1.Desa Seliling, Kecamatan Alian Kebumen
2.Desa Tanuraksan Kecamatan Kebumen
3.Desa Jemur Kecamatan Pejagoan
Batik Tulis Kebumen mempunyai corak khusus yang tidak terdapat didaerah lain. Corak yang terdapat di batik tulis ini menandakan identitas budaya dan seni tradisional Kabupaten Kebumen. Keunggulan Batik Kebumen adalah dari cara pewarnaan yang khas.
Gambar Motif Batik asli Kebumen adalah :
Sekar Jagat, Gringsingan dan Godongan

SABUT KELAPA



Keset
Lokasi :
1.Rantewringin RT 03 RW 2 Kecamatan Buluspesantren
2.Kecamatan Klirong

Jenis Barang  dan Manfaat :
Untuk membuat tas, topi, sandal, pot, coconet, hingga bantal, guling, dan kasur dari sabut kelapa. Selain itu, ia juga mengombinasikan bahan dasar sabut dengan batok kelapa, kayu kelapa atau glugu dikreasi menjadi tas dan kursi.
Selain produk kerajinan, proses penggilingan butiran sabut menjadi serat sabut atau fiber juga mengeluarkan hasil sampingan berupa cocopeat. Cocopeat ini selanjutnya diolah menjadi pupuk organik
Hasil produksi lain dari pengolahan sabut kelapa ini adalah sabutret atau serat sabut berkaret yang bisa menjadi isi dari kasur, bantal, guling, maupun jok kursi. Pengolahannya berbeda dengan keset atau coconet yang merupakan anyaman sabut fiber.
Sabutret merupakan sabut fiber yang diolah lebih lanjut. Sabut yang sudah digiling lalu dianyam jadi tali. Kemudian tali tersebut dioven. Selanjutnya tali itu diurai lagi supaya tidak keriting, lalu ditata di cetakan.
Sabut dalam cetakan itu kemudian disemprot lateks, dan dioven lagi. Jadilah lembaran sabutret yang kemudian dimasukkan ke dalam sarung guling, bantal, kasur, atau jok.

 CAPING/TUDUNG GRUJUGAN



Caping atau tudung ini diproduksi di Desa Grujugan Kecamatan Petanahan. Produk ini merupakan warisan budaya turunan sejak dahulu kala. Hampir seluruh warga Desa Grujugan berprofesi menjadi perajin tudung. Salah satu tipe dari tudung grujugan ini, yaitu :
  • Tudung plibidan
  • Tudung tutusan
  • Tudung abangan 
  • Tudung pelik munduran
  •  Tudung kerocot
  • Tudung daden (ukuran diameternya 1 m)
  •  Tudung croto
  • Tudung krocot
  • Tudung kepak dagelan
  • Tudung praci
    Pasar Gamblok


     KERAJINAN BAMBU TENGGELANG SAMOGEDE


  • Bambu tembelang hanya tumbuh di Desa Somagede Kecamatan Sempor dan beberapa desa Kecamatan Karangsambung. Bambu jenis ini memiliki keunggulan beruas panjang yang hampir mencapai 1 meter dan seratnya yang liat tak mudah patah.

    Keunggulan ini dimanfaatkan oleh warga Desa Sempor untuk membuat suatu produk kerajinan yang unik dan menarik dan khusus di pasarkan di Pulau Bali.

    GERABAH dan GUCI BERGAMBAR
    Di Kebumen Anda bisa mendapatkan gerabah unik yang dibuat dengan motif batik. Kerajinan ini dihasilkan oleh warga Desa Pejagatan. Konsultan pendamping PLUT Tri Ratnaningsih mengatakan, beberapa gerabah dengan motif batik tersebut dibuat dengan cara yang sama ketika membuat batik.
    "Proses bikinnya pakai canting, seperti membuat batik tulis," kata Ratna. Namun, ada beberapa gerabah juga yang motif batiknya dibuat dengan menggunakan kuas.
    Ketimbang gerabah polos, gerabah bermotif batik ini terlihat cukup unik dan sangat kental dengan budaya Jawa.
    JENITRI ASESORIS
    Kerajinan yang terbuat dari biji pohon Jenitri ini terbilang cukup unik. Di Kebumen biji ini cukup banyak diproduksi. Ada yang dibuat kalung, tasbih, gelang, maupun hiasan lainnya.
    Tri mengatakan banyak wisatawan asing yang tertarik dengan kerajinan biji Jenitri ini. Utamanya dari Korea, Jepang, dan India. "Kalau di India dikenalnya air mata Dewa Siwa," ujar Ratna.
    Cara membuatnya mudah, biji dikeringkan lantas dirangkai. Kabarnya biji Jenihri bisa bertahan hingga 200-300 tahun. Ada juga yang mempercayai biji ini memiliki energi positif.


    SEKIAN dan TERIMA KASIH..........



Tidak ada komentar:

Posting Komentar